Mendengar cerita keluh kesah tenaga honorer atau PTT (Pegawai Tidak Tetap) atau TNP (Tenaga Non PNS) yang duduk di warung kopi sambil menyeruput kopi yang sediki pahit berharap gaji mereka bisa cair.
----------©----------
Sudah 2 bulan dari Januari dan Pebruari 2020 sampai saat ini belum terlihat kehadiran "hilal" pencairan.
Dengan wajah sedikit masam ditambah kusam tapi dipaksa senyum mereka hanya bisa mengeluh. Gaji yang tidak seberapa yang seharusnya mereka terima kini masih mengambang diantara awan-awan.
Banyak yang harus mereka bayar dengan uang jerih payah mereka. Bayar utang di warung, cicilan motor, cicilan ini itu yang bila diterima pun hanya mampu bertahan di hitungan hari.
Sungguh luar biasa mereka masih bisa bersabar, meski kadang mengeluh tanpa sadar.
"Bayarlah gaji mereka sebelum kering keringa mereka" sekan tidak berlaku. Tunggulah gajimu hingga kering keringatmu bahkan hingga basah lagi, mungkin ini yang tepat.
Mau mengadu ke siapa, mereka pun tidak tahu, hanya kata sabar yang menjadi penghibur mereka. Ibarat kata anekdot dalam bahasa Banjar setempat, "hambar satrup", yang maksudnya tak ada apa-apanya alias minum air pun terasa hambar. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.