Penangkapan terhadap pelaku ini berdasarkan laporan Ahmad Saidi (64), pengurus mesjid, sehingga berhasil meringkus pelaku pada hari itu pula di Jl. Patih Rumbih di tepi jalan Kelurahan Selat Barat Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas.
Pelaku diketahui bernama Hendra Maulana (24), warga Desa Anjir Serapat Muara RT 06 Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala Kalsel, dan pernah menjadi Imam dan Muadzin di mesjid tersebut.
Kapolres Pulang Pisau, AKBP Siswo Yuwono Bima Putra Mada, SH, SIK melalui Kapolsek Kahayan Hilir, Ipda Widodo, SE, Kamis (20/02/20) membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya ketika pelapor ingin membuka pintu belakang mesjid Nurul Iman dan pada saat pelapor menyalakan lampu listrik melihat kotak wakaf yang terletak di sebelah pintu belakang sebelah kanan dalam ruang mesjid yang terbuat dari kaca putih sudah terbuka, dimana pecahan uang kertas didalamnya sudah hilang/tidak berada di dalamnya.
Kemudian ketika pelapor menyalakan lampu listrik yang kedua ternyata kotak wakaf yang berwarna biru terletak di tengah ruang dalam mesjid dekat saf ke 3 yang sudah rusak kunci gemboknya dan dalam posisi kotak wakaf tersebut rebah di lantai ruang mesjid dan juga uang didalam kotak wakaf tersebut yang pecahan uang kertas hilang atau tidak berada didalamnya. Atas kejadian tersebut mesjid Nurul Iman mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp 3 juta.
Berdasarkan hasil Penyelidikan gabungan unit Resmob Polres Pulpis dan Unit Reskrim Polsek Kahayan Hilir dan Rekaman CCTV dari dalam mesjid Nurul Iman tersebut, pelaku teridentifikasi bernama Hendra Maulana, dimana pelaku pernah membuat tulisan kaligrafi di mesjid Nurul Iman Pulang Pisau selama kurang lebih 7 bulan yakni sejak Juni sampai Nopember 2019 dan pelaku makan tidur di mesjid Nurul Iman Pulang Pisau.
” Bahkan pelaku sempat menjadi Imam dan Muadzin selama pelaku berkerja, sehingga pengurus mesjid Nurul Iman mengenalnya, baik namanya, ciri-ciri perawakan maupun nomor ponselnya, sehingga dari situlah hasil penyelidikan tersebut dapat mengamankan pelaku,” beber Widodo. (Dolok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.