Aksi unjukrasa yang diketuai oleh Hardiyandi, SH (Bang Tungku) bersama para tukang becak melakukan orasi di depan gedung DPRD, dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD, M. Arif, para anggota DPRD lainnya seperti Suji Hendra, Robiansyah, M. Lutfi serta Wakapolres Kotabaru, Kompol Doli Martua Tanjung, SIK berserta anggota pengamanan dari Polres Kotabaru.
Dalam penyampaiannya Ketua LSM AKGUS Kotabaru, ada beberapa poin yang disampaikan antara lain permohonan RDP DPRD untuk meminta penjelasan kelanjutan proyek RSUD tipe B di Stagen Kotabaru, penjelasan tentang RSUD Pangeran Jaya Sumitra dari tipe C menjadi tipe D, meminta penjelasan tentang keberadaan dokter anak yang informasinya meminjam dokter anak dari Kabupaten Tanah Bumbu, dan terkait pelayanan sosial bagi masyarakat yang tidak mampu (miskin).
LSM AKGUS diterima oleh Wakil Ketua DPRD dan beberapa anggota DPRD lainnya dan rencananya akan dilakukan hearing (dengar pendapat) pada Selasa besok (14/01/20) bersama dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Pangeran Jaya Sumitra dan Dinas Sosial.
Di tempat yang sama juga Ketua LSM AKGUS Hardiyandi, SH menyampaikan laporan kepada Kapolres Kotabaru terkait dugaan berita bohong Pimpinan PT SILO Group, Effendi Tios yang menyatakan memberikan bantuan sebesar Rp 70 milyar kepada Pemerintah Daerah berupa aset jembatan, jalan dan pelabuhan.
"Penelusuran selama 3 bulan oleh LSM AKGUS ternyata tidak ada, yang ada hanya pembuatan Siring Laut Kotabaru sebesar Rp 23 milyar dan sisanya kemana ?" kata Ketua LSM AKGUS mempertanyakan. (Anto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.