"Kebanyakan alasan mereka bercerai adalah karena faktor ekonomi."
Hal itu seperti diungkapkan oleh seorang Pengacara atau Lawyer yang cukup lama berpraktik di Tanah Bumbu, Kunawardi, SH.
Menurut Pengacara yang akrab dipanggil Kun ini, di Tanah Bumbu angka perceraian setiap tahunnya mencapai angka 900-an, pasangan yang bercerai tidak saja yang sudah lama menikah juga tak sedikit yang baru menikah.
"Selain faktor ekonomi yang memicu perceraian, juga disebabkan oleh ponsel yang digunakan untuk bermedia sosial," tambah Kun.
Dan menurut Kun pula, sebagian besar yang bercerai adalah dari pasangan beragama Islam, sebagian kecil yang beragama lainnya.
"Untuk angka perceraian di Tanah Bumbu ini menduduki urutan ke 2 di Kalsel setelah Kota Banjarmasin. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.