Bagi umat Katholik dan Nasrani Hari Natal merupakan momen yang begitu ditunggu-tunggu. Berbagai pernak-pernik dalam menyambut Natal pasti dipersiapkan.
Diantaranya adalah dengan menghadirkan pohon Natal di rumah masing-masing. Memang awalnya kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi dimulai dari negara Jerman. Pemasangan pohon Natal yang umumnya dari pohon cemara atau mengadaptasi bentuk pohon cemara itu dimulai pada abad ke 16.
Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah.
Dari catatan yang ada orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an. Itulah sejarah singkat pohon natal yang identik dengan perayaan natal setiap tahunnya.
Untuk memeriahkan perayaan Natal 25 Desember 2019, Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya Kalteng mengadakan kegiatan lomba menghias pohon Natal di lingkungan Gereja Katholik ini.
Kegiatan ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan umat Katholik Paroki Katedral Santa Maria sebagai wujud ucapan syukur dan menjalin hubungan antar sesama baik sesama umat Katholik juga dengan saudara umat beragama lainnya di Kota Palangka Raya.
Selain itu tujuan diadakannya kegiatan lomba ini sebagai sarana bagi umat agar dapat berinteraksi dengan lingkungannya, khususnya guna menjaga kelestarian alam.
Pepohonan yang ada di halaman gereja katedral Santa Maria tampak semarak dengan pernik hiasan aneka warna. Para peserta memanfaatkan barang-barang bekas seperti koran, kertas semen, serta botol-botol plastik air kemasan sebagai bagian penghias pohon natal ini.
Menurut Pastor Patris Alutampu Pr mengungkapkan, umat Katholik dalam rangka menyambut pesta iman ini berkaitan dengan tajuk Natal Nasional KWI dan PGI yakni “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang” tentunya pesan ini, bersahabat tidak hanya dengan manusia, namun juga dengan lingkungan sekitar termasuk alam dengan pepohonan yang tumbuh, mereka juga ikut serta memeriahkan perayaan natal.
“Mempercantik dan memperindah lingkungan hidup dan pepohonan di sekitar kita merupakan ungkapan lahiriah, dan yang tersembunyi itu merupakan ungkapan iman, dan yang lebih penting adalah mensyukuri iman sebagai reinkarnasi Allah, yang tinggal di tengah-tengah manusia,” ungkap Pastor Patris, sapaan akrab Pastor Paroki Katedral ini, Kamis (19/12/19).
Informasi yang dihimpun Jurnalisia di lapangan, semarak pesta pohon natal yang digagas Dewan Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya ini, akan dikukuhkan oleh Uskup Palangka Raya, Mgr. DR. Sutrisna Atmaja, MSF pada Minggu tanggal 22 Desember 2019, dan dibuka untuk umum.
Masyarakat kota Palangka Raya dapat menikmati semarak lampu-lampu natal di halaman gereja Katedral hingga 5 Januari 2020 mendatang. (Dolok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.