Sungguh seperti buah simalakama yang dialami oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batulicin, yang merupakan operator pelayaran dari pelabuhan Teluk Gosong Pulau Laut ke Pelabuhan Pulau Sebuku Kotabaru dan sebaliknya.
Terlebih dengan adanya pasca kebakaran yang menimpa warga Desa Sungai Bali Pulau Sebuku lebih seminggu lalu, banyaknya unit yang melakukan perjalanan kesana penumpang KMP Bamega Jaya; mengantar berbagai bantuan untuk para korban. PT ASDP pun terkena tudingan tak mengrnakkan dari para pengguna jasa ferry yang menganggap tarif penyeberangan mahal.
PT ASDP pun jadi sasaran empuk; tarif mahal dan sebagainnya, dan menjadi ramai di Medsos.
Perusahaan plat merah ini mengaku sudah memberikan pelayanan sesuai ketentuan dan aturan yang memang seharusnya dilaksanakan.
"Jangan selalu kami disalahkan, kami ini perusahaan yang juga dituntut memberikan penghasilan ke negara. Kami tak bisa mengambil kebijakan yang sifatnya bisa merugikan perusahaan yang bisa menyebabkan kami semua diperiksa," ungkap Arif Budiman, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batulicin, Minggu (01/12/19).
Pemkab Kotabaru mestinya pro aktif dalam hal ini, karena penetapan tarif penyeberangan tersebut telah merupakan kesepakatan yang bukan cuma urusan PT ASDP tapi telah menjadi keputusan bersama setelah melalui berbagai pertimbangan terkait jarak, biaya operasional dan sebagainya.
Pasca kebakaran di Pulau Sebuku tersebut diketahui pihak PT ASDP telah menambah trip dari cuma 1 trip per hari menjadi beberapa trip, dan ini sangat membantu mereka yang akan mengantar berbagai bantuan ke Pulau Sebuku. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.