Tiap moment apapun bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok apakah itu menguntungkan maupun merugikan pihak lain.
Sebut saja pasca kebakaran ratusan rumah warga di Desa Sungai Bali Kecamatan Pulau Sebuku Kotabaru beberapa waktu lalu. Banyak pihak yang berempati dan bersimpati melakukan penggalangan dana bagi para korban. Dimana-mana nyaris tiap daerah terutama di wilayah Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu tampak relawan yang menggalang sumbangan baik berupa uang tunai maupun berupa barang untuk membantu para warga korban di Pulau Sebuku.
Berton-ton berupa barang kebutuhan dan ratusan juta rupiah sudah disumbangkan untuk para korban kebakaran.
Dibalik itu semua ternyata terdapat cerita kecil yang tak elok terjadi di tengah empati dan simpati para relawan dan donatur yang ikhlas membantu; ada saja pihak yang memanfaatkan moment yang lebih tepatnya tragedi itu.
Di wilayah Kecamatan Kelumpang Selatan Kotabaru sempat beredar adanya isu terdapat pihak yang tidak jelas meminta sumbangan ke warga mengatasnamakan para korban kebakaran Pulau Semoga. Meski hanya sekedar isu tapi tak menutup kemungkinan memang ada yang mengambil keuntungan.
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batulicin, Arif Budiman, sempat mengungkapkan pihaknya menemukan ada yang memanfaatkan pasca kebakaran tersebut untuk mengelabui petugas PT ASDP.
"Kami sempat menemukan 2 mobil yang memasang spanduk peduli kebakaran Sebuku, mereka minta untuk menyeberangkan mobil secara gratis. Setelah petugas kami melakukan pemeriksaan ternyata 2 mobil itu ternyata tak memuat barang-barang bantuan untuk korban. Kami pun menyuruh mereka beli tiket," ungkap Arif Budiman.
Selain itu di Pulau Sebuku sendiri tepatnya di lokasi pasca kebakaran, sempat ditemukan warga seorang oknum yang 'menilep' bantuan yang mestinya untuk para korban berupa sepatu-sepatu layak pakai. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.