Sejumlah tokoh Kotabaru dari berbagai latar belakang berdiskusi terkait kondisi Kabupaten Kotabaru kini dan ke depan. Diskusi santai yang tanpa perencanaan ini berlangsung di Wisata Kuliner Taman Siring Laut Kotabaru, Senin Malam (02/12/19).
Tokoh yang tampak pada diskusi informal tersebut antara lain Prof. DR. Syaiful Bahri, SH, MH, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (Akademisi), Ibnu Faozi, Direktur Politeknik Kotabaru (Akademisi), Zulkipli AR, Ketua DPC PDIP Kabupaten Kotabaru (Politisi, Akademisi), Sugian Noor, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kotabaru (Birokrat), dan Imi Surya Putra, Pemimpin Umum Jurnalisia Online yang juga adalah Jurnalis Metro TV Kalsel (Pers, Media).
Diskusi seputar latar belakang masing-masing peserta dari mulai pentingnya pendidikan dan peningkatan SDM para pemuda di Kotabaru, lingkungan dan SDA bagi kelangsungan hidup dan masa depan warga Kotabaru, menghadapi Pilkada tahun 2020, hingga peningkatan PAD Kabupaten Kotabaru.
Menurut Prof. DR. Syaiful Bahri, SH, MH, para anak dan generasi muda di Kotabaru harus mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya untuk dapat berkontribusi bagi pembangunan daerahnya.
Adapun terkait Pilkada 2020 masing-masing memprediksi terkait para Calon Kepala Daerah yang benar-benar mampu membangun Kotabaru ke depannya, serta kecenderungan masih akan merajalelanya praktik politik uang di tengah masyarakat, dan terlibatnya para kaum berkantong tebal di pelaksanaan Pilkada nanti.
Sempat pula dibicarakan mengenai ijazah pendidikan para Calon Kepala Daerah Kotabaru, yang diharapkan agar pihak KPUD benar-benar selektif.
Terkait lingkungan hidup, diskusi seputar akan ditambangnya daratan Pulau Laut oleh Sebuku Group, yang semua peserta diskusi pesimis akan pengelolaan lingkungan yang baik dan kontribusi yang sepadan ke daerah.
Imi Surya Putra menyorot terkait PAD Kabupaten Kotabaru yang ia nilai masih rendah dan tertinggal dari Tanah Bumbu. Ia berharap kepada Pemkab Kotabaru agar lebih memberdayakan semua SKPD penghasil untuk berkerja maksimal dan optimal bagi peningkatan PAD di semua sektor. (Red)
Terlalu mencuri Perhatian, Hal yg tidak perlu di besarkan, hak beliau untuk bertanya dan menanyakan hal tsb, karna beliau jga andil, tidak perlu sampai ke bupati Telpon lgsg selesai atau bawa ngopi kan cukup, cuman berasa janggal aja kenapa harus ke bupati padhal ini cuman masalah komunikasi bukan sara dan menjatuhkan harga diri
BalasHapus