Entah apa sebutannya; sial ataukah risiko.
Inilah yang dialami oleh sepasang suami istri yang berjualan bakso, mie ayam dan dawet di kawasan Tanah Merah Kelurahan Batulicin.
Lokasi tempat berjualan pasutri itu memang berada di kawasan yang agak jauh dari bangunan lainnya yang berpenghuni, yakni di dekat akses jalan menuju Jalan 30 Kelurahan Gunung Tinggi. Biasanya saat sepi menjelang dan sesudah maghrib.
Sebut saja Bu Lik, ia pun bercerita yang dialaminya bersama Pak Lik, suaminya selama berjualan mencari nafkah di tempat tersebut; sudah beberapa kali mengalami perlakuan jahat dari orang-orang yang memanfaatkan tempat itu saat sepi.
"Pernah ada yang pesan dawet dan makan mie setelah itu ditinggal kabur. Ada pula yang pesan mie, bakso dan lainnya saya dibayar dengan uang mainan," ungkap Bu Lik.
Yang barusan dia alami adalah pada Selasa (03/12/19), saat jelang maghrib, waktu itu dia bersama suaminya sedang tutup dan bersiap akan pulang, didatangi 2 pria mengendarai sepeda motor, berhenti dan menodongkan golok yang kemudian mengambil uang hasil jualan berikut laci tempat uang.
"Saya dipotong golok, kalau teriak diancam akan dibacok, suami saya pun tak bisa apa-apa. Seorang dari mereka mengambil laci berisi uang dan membawanya pergi," ujar Bu Lik.
Usai kejadian itu besoknya Pak Lik lapor lr Polisi.
"Mungkin terdapat Rp 500 ribu didalam laci yang mereka bawa kabur. Untungnya saat itu gelap mereka tak melihat kalung emas yang saya pakai sehingga tak diambil. Bukan masalah uangnya sih tapi takutnya itu saya," cerita Bu Lik.
Saat ini kondisi di kawasan tersebut waktu malam tampak gelap karena lampu-lampu penerangan yang tidak hidup. Dan tak jauh dari lokasi itu, atau sekitar SMPN 1 Batulicin sudah beberapa kali pula terjadi tindak kejahatan berupa penjambretan dikarena di kawasan itu juga minim penerangan saat malam. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.