Dipimpin oleh Ketua Adatnya warga Desa Rampa Kecamatan Pulau Sebuku yang mayoritas sebagai nelayan, mendatangi Gusung Bangau, gugusan dataran pasir yang berada sekira 1 mil laut dari daratan Pulau Sebuku.
Mereka datang menggunakan perahu motor yang sehari-harinya mereka gunakan untuk menangkap ikan. Rombongan perahu motor dikomandoi satu perahu motor di depannya dimana terdapat Ketua Adat, diiringi tabuhan gong, mengantar semacam penganan berupa masakan beras ketan berbagai warna dan ketupat.
Sesampainya di Gusung Bangau yang berukuran panjang sekira 500 meter dan lebar sekira 15 meter, para rombongan warga pun turun berserta Ketua Adat, yang kemudian membaca doa, lalu memandikan warga rombongan satu per satu dengan air laut sebagai ritual mandi untuk keselamatan dan keberkahan oleh hasil laut yang selama ini menghidupi mereka.
Menurut warga setemat, ritual di Gusung Bangau ini dilaksanakan setiap tahun.
Menurut warga setemat, ritual di Gusung Bangau ini dilaksanakan setiap tahun.
Ritual selesai, mereka pun berebut memakan penganan ketan yang dibawa, dan kemudian ada yang melanjutkan mandi air maupun yang berswafoto. Selanjutnya mereka menuju Pulau Manti yang berjarak sekira 2 mil dari Gusung Sebanyak dan daratan Pulau Sebuku. Disini diadakan acara hiburan yang sekaligus mempromosikan objek wisata Pulau Manti yang berada di perairan antara Pulau Sebuku dan Pulau Laut Kotabaru. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.