Keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di kawasan Desa Sungai Taib Kecamatan Pulau Laut Utara ini, setiap harinya diramaikan oleh para pembeli BBM yang menggunakan jerigen. Kebanyakan yang dibeli adalah jenis Premium (Bensin).
Seorang petugas pengisian BBM di SPBU tersebut ketika ditanya oleh Kru Media ini terkait apakah boleh membeli BBM menggunakan jerigen mengatakan, "dulunya tidak boleh, tapi sekarang dibolehkan saja," maksudnya diperbolehkan oleh pihak pengelola SPBU.
Ketika ditanya lagi apakah harganya sama jika melakukan pembelian dengan menggunakan jerigen, dijawab, "tidak sama, harganya lebih sedikit mahal jika membeli menggunakan jerigen."
Meski sudah ada larangan untuk tak menjual BBM ke pembeli yang menggunakan jerigen, tampaknya masih terdapat SPBU yang nakal, tak cuma di Kotabaru tapi juga terlihat di SPBU di Tanah Bumbu. Padahal Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) terus berupaya melakukan sosialisasi Peraturan Presiden nomor 191/2014 agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) dilarang untuk menjual jenis premium dan solar kepada warga menggunakan jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.
Simak juga : 2 Karateka Tanah Bumbu Raih Emas di KONI Cup Kalsel 2019
Simak juga : 2 Karateka Tanah Bumbu Raih Emas di KONI Cup Kalsel 2019
Jika melihat Undang-Undang (UU) Migas Nomor 22 Tahun 2001 pasal 55, siapa saja yang menjual bensin eceran termasuk Pertamini dapat dikenakan sanksi pidana, yakni 6 tahun atau denda maksimal Rp 60 milyar. (Red)
Tidak semua masyarakat mendapatkan akses untuk menikmati BBM (premium) dari SPBU, terutama masyarakat yang jauh dari SPBU. Para pelansir (pembeli berjerigen) inilah yang berperan penting agar masyarakat yang jauh dari SPBU bisa mendapatkan BBM. Mungkin solusinya adalah PERTAMINA medti membuat SPBU yang dikhususkan untuk pembeli berjerigen ini.
BalasHapus