Untuk meningkatkan jumlah pemasukan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih berada di angka kurang dari Rp 200 milyar per tahun, Kabupaten Tanah Bumbu berusaha mencari alternatif diantaranya dengan menyasar kepada bidang usaha sarang burung walet yang keberadaannya di seluruh Kabupaten Tanah Bumbu berada di kisaran jumlah di atas 1.000.
"Itu sudah kami rancang tapi pemerintah harus memberikan ijin ke semua usaha sarang burung walet yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu," ungkap Ketua DPRD Tanah Bumbu, H. Supiansyah, ZA, SE, MH.
Hal itu dilontarkan oleh Ketua DPRD Tanah Bumbu menanggapi diskusi di Grup Jejaring Sosial WhatsApp Tanah Bumbu Kotabaru beberapa waktu lalu.
"Sudah kami hitung kalau kita berikan ijin Pemda boleh mengambil pajaknya dan itu bisa dijlankan, kita bisa dapat Rp 4 milyar sampai Rp 5 milyar pertahunnya. Makanya masih dikaji oleh Sekdakab," tambah Ketua DPRD.
Menurut Ketua DPRD pula, secara hitung-hitungan jika di Tanah Bumbu terdapat 1.000 saja usaha sarang burung walet dengan rata-rata produksi 1.5 kilogram per tahunnya berarti menghasilkan 1.500 kilogram, yang jika dikalikan harga per kilogram Rp 15 juta maka penjualan semua hasil produksi tersebut berada di angka Rp 22.5 milyar yang jika retribusinya atau pajaknya sebesar 10 persen maka Pemda dapat pemasukan PAD sebesar Rp 2.25 milyar. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.