Kalsel berpeluang jadi lokasi rencana pemindahan ibukota negara.
Itulah inti yang bisa ditangkap dari hasil dialog bertajuk 'Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara: Kalimantan Untuk Indonesia, menuju ibukota masa depan; smart, green, beautiful dan sustainable, bertempat di Hotel Novotel Banjarbaru, dibuka oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Senin (15/07/19).
Pembicara pada dialog tersebut antara lain Gusti muhammad Hatta, Mantan Menristek di era Presiden SBY, Rektor ULM, Taufik Arbain, dari Kementerian PPN/Bappenas dan Pemprop Kalsel. Adapun peserta dialog berasal dari baik Pemprop Kalsel sendiri juga Bupati/Walikota, Ketua DPRD dan SKPD terkait seluruh Kalsel, serta kalangan Ormas dan LSM.
"Hanya menyebut Kalimantan saja, tapi titik dan tempat tidak disebutkan. Kalau masalah daya dukung Kalsel lebih mumpuni daripada 4 propinsi lainnya yang ada di Kalimantan," ungkap Syafruddin H. Maming, Anggota DPRD Propinsi Kalsel yang hadir pada acara dialog tersebut.
Ditambahkannya, yang dikuatirkan adalah kemungkinan terpinggirkannya masyarakat adat Dayak, satu masyarakat Kalsel yang ada di pedalaman, namun ia tetap optimis Kalsel yang jadi pilihan Pemerintah Pusat sebagai lokasi ibukota negara RI yang baru.
Senada dengan Syafruddin H. Maming, Sekdakab Kotabaru, Drs. Said Akhmad, MM yang mewakili Kabupaten Kotabaru, juga optimis Kalsel dipilih sebagai lokasi pemindahan ibukota negara. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.