Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Pelayanan Kategorial Persekutuan Kaum Bapak ke 3 Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) lingkup musyawarah pelayanan Kalimantan Selatan dan Tengah dilaksanakan dari tanggal 12 sampai 14 Juli 2019 lalu, di GOR Rudi Resnawan dan Gereja GPIB Efhata Guntung Payung Banjarbaru.
Porseni tingkat musyawarah pelayanan Kalimantan selatan dan Tengah (Mupel Kalsel-Teng) yang ke 3 ini dibuka oleh Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru, dan dihadiri oleh para peserta Porseni, Pendeta GPIB dan ratusan jemaat se Kalimantan Selatan dan Tengah.
Dalam sambutan Nadjmi Adhani, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Hidayaturahman, S.Sos M.Si, mengatakan kegiatan Porseni pelayanan Kategorial Persekutuan kaum bapak (Pelkat PKB) selain untuk mencari dan memunculkan bibit atlit juga untuk memupuk rasa persaudaraan antar jemaat GPIB se Kalimantan Selatan.
"Kiranya kegiatan Porseni ini bisa memunculkan bibit atlit baru dan mampu menumbuhkan rasa persaudaraan antar sesama jemaat GPIB se Kalimantan Selatan dan Tengah, kami berharap jika ada nanti atlit yang berpotensi untuk bergabung bersama dengan atlit Banjarbaru yang sudah ada, untuk berkiprah di tingkat propinsi maupun nasional," harapnya, diiringi tepuk tangan seluruh peserta kontingen dan jemaat.
Adapun olahraga dan seni yang dilombakan pada porseni Pelkat PKB ke 3 ini adalah tenis meja, bulutangkis, voli, catur, senam tobelo dan paduan suara, dan diikuti ratusan jemaat GPIB dari Kotabaru, Tanah Bumbu, Guntung Payung dan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan Palangkaraya.
Kontingen GPIB Immanuel Kotabaru, memboyong 6 piala terdiri dari piala juara 1 senam tobelo, juara 2 tenis meja, juara 3 bulutangkis, juara 3 catur, juara 2 paduan suara serta piala dirigen terbaik paduan suara, dan didaulat sebagai juara umum kedua. (RnS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.