GERAKOR Kotabaru, Bupati Terkesan Menghindar Dari Aspirasi

"Sebelumnya kami sudah pernah berkirim surat ke Pemkab Kotabaru tapi tidak dapat respon. Kami berbaik sangka saja, mungkin Ayahanda (Bupati) kami banyak kesibukan," ungkap Syahrani, S.Ag, Jubir Aliansi GERAKOR Kotabaru pasca unjukrasa ke Kantor Bupati dan DPRD Kotabaru.

Ditambahkan Syahrani, karena tidak ada jawaban atas surat tersebut, terpaksa harus melakukan aksi dan unjukrasa serta meminta ruang diskusi di DPRD Kotabaru, Namun hasilnya juga nihil dan tidak memuaskan.

"Saya sangat kecewa dengan hearing tersebut karena hanya disambut dengan katanya terus dan nanti kami tindak lanjuti. Saya ingin hearing tersebut bisa dihadiri Bupati langsung maupun pihak-pihak yang terkait. Kami harap Bupati dan aparat yang terkait dihadirkan, seharusnya sebagai pemimpin memiliki jiwa sosial, dan Bupati Kotabaru harus tahu permasalahan yang ada di Kotabaru ini," ungkap M. Asyari, seorang Jubir saat hearing di DPRD Kotabaru.

"Pemkab Kotabaru untuk tidak terlalu memojokkan kami pada jurang terdalam terutama dalam pembagunan infrastruktur jalan dimana disitulah akses vital dalam pelayanan publik, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Antara kecamatan dengan kecamatan yang begituh parah sehingga dalam pelayanan publik sangat terganggu, inilah diantara poin yang juga sebenarnya kami ingin sampaikan ke pihak Pemerintah," kata Wahid Hasyim dari Komunitas Mahasiswa Mandar Saijaan yang juga tergabung dalam Aliansi GERAKOR Kotabaru.

"Untuk hearing kali ini kami sangat kecewa karena tidak dihadiri Bupati, Sekda, BPK dan instansi yang kami minta untuk dihadirkan, sehingga penyampaian aspirasi-aspirasi dan jawaban aspirasi tidak terjawab baik sesuai yang kami inginkan," kata Syahrir, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Kotabaru yang juga tergabung dalam GERAKOR. 

Saat ini GERAKOR Kotabaru menunggu hasil Notulen dari hasil hearing agar bisa menindaklanjuti perkembangan dan langkah apa yang dilakukan oleh Pemerintah dan DPRD untuk menjawab semuanya. (Red)