Banjir yang melanda kawasan daratan Pulau Laut Kabupaten akotabaru memberikan dampak yang besar bagi masyarakat diantaranya yang terjadi di Desa Baharu Selatan Kecamatan Pulau Laut Utara.
Satu jembatan yang dibangun dari hasil swadaya masyarakat, Sabtu (08/06/19) sekira jam 10.00 WITa, terputus akibat dari meluapnya sungai Baharu Utara yang sangat deras sehingga jembatan itu tidak mampu menahan derasnya arus sungai. Jembatan yang letaknya berada di RT 09 Baharu Selatan tersebut yang menghubungkan dengan Desa Baharu Selatan ke Jl. Bima Desa Baharu Utara.
Jembatan ini merupakan jalur alternatif tercepat untuk menuju ke kawasan kota, dan untuk RT 09 ini bermukim 39 KK yang tinggal di seberang sungai.
Menurut seorang warga yang rumahnya dekat jembatan putus tersebut mengatakan, jembatan sudah beberapa kali putus dan roboh akibat bila meluapnya air Sungai Baharu, karena jembatan ini hanya terbuat dari kayu ulin dan pondasinya tidak terlalu kuat. Juga sudah beberapa kali diusulkan untuk dibangun secara permanen kepada pihak Pemkab, instansi terkait namun tidak ada respon dan tanggapan, sehingga dibangun sesuai kemampuan warga secara bergotong royong.
Usai air surut warga yang mau menyeberang ke jalan Bima Desa Baharu Utara terpaksa turun ke sungai dengan membuat tangga darurat untuk naik ke tebing jalan. Sedangkan jalan alternatif bagi warga RT 09 Desa Baharu Selatan yang menggunakan kendaraan roda dua terpaksa harus berputar lebih jauh melewati jalan yang kondisinya licin naik tanjakan untuk pergi ke dalam kota. (Anto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.