"Intinya kami mengedepankan pelayanan yang baik kepada para pelanggan."
Hal itu disampaikan oleh Akhmad Sobari, Direktur PDAM Tanah Bumbu. Menurut Sobari, jika berharap untung masih belum bisa dikarenakan air merupakan kebutuhan vital bagi orang banyak, dimana selain mempermudah untuk memperolehnya juga harganya murah.
Ditambahkannya, jika ditinjau dari sisi biaya operasional harga dasar air yang dikenakan PDAM Tanah Bumbu ke para pelanggannya termurah se Kalsel.
"Secara nominal memang tampak lebih mahal dari PDAM Kotabaru, itu dikarenakan kita lebih banyak mengeluarkan biaya operasional misalkan biaya untuk unit pompa, sedangkan Kotabaru lebih sedikit pompa yang digunakan," ungkap Sobari.
Menurut Sobari pula, dengan tingkat ekonomi yang lebih baik daripada beberapa wilayah Kalsel lainnya, sebut saja wilayah Banua Anam yang harga fasar airnya lebih tinggi, sangat tidak mungkin dengan tarif PDAM Tanah Bumbu yang rata-rata Rp 2.500 per kubik itu mahal.
"Di wilayah Hulu Sungai saja warga sanggup membayar air dengan biaya yang lebih mahal daripada di tempat kita, masa warga Tanah Bumbu yang tingkat ekonominya lebih baik merasa kemahalan," ujar Sobari sambil berpesan agar berhemat dalam penggunaan air meski penggunanya sanggup membayar. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.