Kotabaru gunungnya bamiga......
Bamiga, umbak manampur di sala karang......
Bamiga, umbak manampur di sala karang......
Senandung dari bait syair lagu berjudul Paris Barantai, lagu berlatar belakang Kotabaru yang tidak saja terkenal di seantero Nusantara tapi juga ke mancanegara.
Namun keindahan dan ketenaran lagu tersebut belum sebanding dengan kondisi Kotabaru dari waktu ke waktu, masih tertinggal kalau tak mau disebut dibalap oleh daerah lainnya di Kalsel.
Kadang saya berpikir apa yang salah dari Kotabaru yang sudah melahirkan Tanah Grogot, Paser Utara dan Tanah Bumbu ini ?
Padahal di kawasan Kalsel, wilayah Kotabaru dengan ratusan pulau di kawasan Selat Makassar dan Laut Jawa; paling luas ditambah pula oleh SDA (Natural Resources) yang tak kalah banyak. SDM (Humas Resources) pun saya kira tak kalah dengan daerah lainnya.
Lihatlah kondisi Kotabaru hari ini, dan ingat-ingat pula kondisi ke belakang, kita flashback perkembangan dan kemajuan apa yang sudah dilakukan yang bisa kita banggakan semua.
Mengeluh, apalagi menyalahkan pihak tertentu rasanya kurang arif sementara kita tak melakukan apa-apa bahkan untuk secuil ide pun kita tak punya untuk mendorong suatu perbaikan dan kemajuan.
Mengeluh, apalagi menyalahkan pihak tertentu rasanya kurang arif sementara kita tak melakukan apa-apa bahkan untuk secuil ide pun kita tak punya untuk mendorong suatu perbaikan dan kemajuan.
Hari ini berbagai infrastruktur dan sarana publik banyak yang perlu diperbaiki dan dibangun, semua menantikan ide, usul, saran, serta tindakan nyata tidak saja dari Pemerintah (Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif) tapi butuh pula dari seluruh warga Kotabaru baik yang berdomisili di wilayah Kotabaru maupun yang berada di daerah lainnya.
Namun untuk itu semua Pemerintah yang dalam hal ini Pemerintah Kabupaten khususnya pihak Ekesekutif harus membuka diri, bersikap transparan di semua sektor. Selain itu pihak Eksekutif pun harus dapat secara baik berkerjasama dengan pihak Legislatif dan Yudikatif, tidak merasa lembaganya sebagai lebih memiliki superiority daripada mitra sejajarnya.
Tak cukup sampai disitu kiranya jika benar-benar berniat ingin membangun dan memajukan Kotabaru, perlu merangkul seluruh potensi yang ada di masyarakat baik itu para Tokoh, pengusaha, Ormas, hingga para Praktisi Media, yang mana memiliki perannya masing-masing.
Intinya untuk menjadikan Kotabaru bangkit agar dapat berkembang dan maju; mesti diadakan semacam rembuk dari semua unsur seperti yang sudah disebutkan tadi, sehingga diperoleh langkah-langkah apa dan bagaimana untuk menuju ke arah kemajuan bersama.
Catatan penting yang sangat perlu diperhatikan adalah, jika diantara semua unsur itu masih tetap ada diantaranya yang memikirkan kepentingan golongan apalagi kepentingan pribadi dan keluarganya, maka ide, usul, saran dan tindakan apapun menjadi tak ada gunanya, dan kita akan tetap melihat kondisi Kotabaru seperti kemarin, hari ini dan mungkin besok atau lusa. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.