Objek Wisata Batu
Anjir di Kecamatan Angsana, merupakan tujuan baru wisata kelautan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Dari tahun 2006 hingga sekarang, tempat ini menjadi destinasi
wisata unggulan yang dikelola oleh Pokamaswas setempat. Terletak pada 3° 48.670' Lintang Selatan dan 115° 36.948'
Bujur Timur dengan jarak ± 3,23 mil dari pesisir Pantai Angsana. Batu
Anjir tergolong gugusan karang yang timbul pada saat air mengalami
pasang surut terendah. Berdasarkan informasi dan pengamatan di
lapangan, diperkirakan Batu Anjir ini luasnya mencapai 6 Ha.
Eko Prio Raharjo, S.Pi, Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu
menyebutkan, Penyuluh Perikanan bersama dengan banyak institusi pemerintah, telah
bersama-sama merintis bersama masyarakat setempat hingga objek wisata
Batu Anjir mulai dikenal masyarakat.
Dikatakan Eko, keberadaan Batu Anjir, berada di kedalaman ± 0.8 m
menjadikan ia layak untuk dikunjungi oleh wisatawan untuk melakukan
snorkeling. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, karena Batu Anjir ini terletak agak ke tengah (± 3.23 mil dari pantai)
menyebabkan kondisi perairan relatif lebih jernih dari pada di Karang
Kima, yang letaknya agak ke tepi dari Batu Anjir (± 2.0 mil dari pantai)
hingga letaknya agak jauh dari muara sungai Angsana. Jika air
pasang surut terendah, Batu Anjir akan timbul ke permukaan air laut
hingga daerah yang timbul menjadi pelindung dari gempuran ombak.
"Di Batu Anjir, kondisi terumbu karangnya bervariasi dari yang bagus
hingga bagus sekali, dengan bermacam-macam jenis terumbu karang baik
yang berupa hard coral (karang keras), soft coral (karang lunak),
sponge, anemon, nudibranch, makroalga, dan lain sebagainya," sebut Eko.
Berdasarkan bentuk pertumbuhannya (life form), terdapat bermacam-macam
bentuk seperti branching (bercabang), encrusting (merayap), foliose
(bentuk daun), tabulate (bentuk meja), mushroom (bentuk jamur), dan
digitata (menjari). Selain itu terdapat banyak genus karang
diantaranya seperti Acropora, Montipora, Pocillopora, Seriatopora,
Favites, Porites, Goniopora, dan lain sebagainya. Keanekaragaman
kondisi terumbu karang yang ada tentunya diiringi juga dengan banyaknya
jumlah genus dan spesies ikan yang hidup didalamnya.
Adapun
genus ikan-ikan yang hidup didalamnya antara lain Seranidae (grouper,
kerapu), Lutjanidae (snappers, kakap), Lethrinidae (emperor, ketamba),
Mullidae (goatfishes), Siganidae (beronang), Haemulidae (sweetlips),
Sphyraenidae (Barracuda), Pomacentridae (betok laut), Pomchantidae
(angel, napoleon) dan lain sebagainya.
Untuk dapat sampai ke Batu
Anjir, jika menggunakan kapal nelayan diperkirakan memakan waktu
sekitar 20 sampai 30 menit, tergantung kondisi cuaca dan kecepatan
kapal. Jika tiba di Batu Anjir, terlihat beberapa pelampung (buoy)
di bagian atas rataan karangnya. Hal ini dimaksudkan sebagai tanda
tempat untuk mengaitkan jangkar kapal, hingga jangkar tidak terkena dan
merusak terumbu karang.
Batu Anjir ini
merupakan satu dari gugusan karang yang ada di Kecamatan Angsana,
hingga masih banyak lagi gugusan karang yang belum terekspos, seperti
Anak Karang Kima, Batu Tengah, Batu Bajangan, Batu Penggadungan, Batu
Luar Penggadungan, Batu Pelampung, Batu Sawar, Batu Sampaian Ampat, Batu
Penyaungan, Teraban Kecil dan lain sebagainya.
Saking menggaung
dan demamnya masyarakat Kalsel akan terumbu karang, hadir pula
Koordinator Penyuluh Perikanan Kalimantan Selatan, Ir. Misharina Kesuma
Widiarti, yang dengan beberapa orang rombongannya ikut menikmati
keindahan surga bawah laut yang memikat hati itu.
"Kita semua
berharap dengan adanya wisata bahari di Tanah Bumbu ini, berdampak pada
meningkatnya pendapatan nelayan dan seluruh lapisan masyarakat yang
tinggal di sekitarnya. Semoga terumbu karang tetap terjaga
kelestariannya, ayo kita ajak pengunjung berwisata dengan memperhatikan
kaidah-kaidah yang ramah lingkungan" kata Ir. Misharina. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.