Karena tak ada dokter anestesi di tempat, Paridah, warga Lontar Pulau laut Barat, yang akan menjalani operasi kista, sudah 5 hari hanya diberi obat penahan sakit oleh pihak RSUD Kotabaru. Padahal pasien sudah disuruh puasa untuk keperluan operasi namun batal.
Menurut Direktur RSUD Kotabaru, dr. Liza Andriani Ginting, dokter yang menangani masalah tersebut sedang mengikuti seminar dokter anestesi di luar daerah.
Menurut dr. Liza, pihaknya sedang mencari surat ijinnya, karena sesuai surat ijinnya dari tanggal 1 hingga 7 Agustus 2016. Jika memang ijinnya lebih dari tanggal yang dikeluarkan ini merupakan tindakan yang tidak terkoordinasi. Solusi yang ditawarkan RSUD Kotabaru adalah rujuk ke rumah sakit lain apabila memang tidak bisa lagi menunggu untuk tindakan operasi.
Pasien dari Lontar yang didampingi oleh seorang Anggota DPRD Kotabaru, Hamka Mamang, mecoba untuk menanyakan hal ini dengan pihak RSUD.
Menurut Direktur RSUD Kotabaru, dr. Liza Andriani Ginting, dokter yang menangani masalah tersebut sedang mengikuti seminar dokter anestesi di luar daerah.
Menurut dr. Liza, pihaknya sedang mencari surat ijinnya, karena sesuai surat ijinnya dari tanggal 1 hingga 7 Agustus 2016. Jika memang ijinnya lebih dari tanggal yang dikeluarkan ini merupakan tindakan yang tidak terkoordinasi. Solusi yang ditawarkan RSUD Kotabaru adalah rujuk ke rumah sakit lain apabila memang tidak bisa lagi menunggu untuk tindakan operasi.
Pasien dari Lontar yang didampingi oleh seorang Anggota DPRD Kotabaru, Hamka Mamang, mecoba untuk menanyakan hal ini dengan pihak RSUD.
Direktur RSUD Kotabaru melarang Kru Media untuk mengambil foto dan mewawancarai pasien dengan alasan takut privasi pasien terganggu, ia hanya mengijinkan untuk memintai keterangan Kepala Ruangan atau seorang dokter jaga (dr. Erfan). (Deddy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.