[Editorial] Puasa, Antara Nafsu dan Kemenangan - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 02 Juli 2016

    [Editorial] Puasa, Antara Nafsu dan Kemenangan

    Oleh : Imi Surya Putra
    Pemimpin Umum/Redaksi Jurnalisia Online



    Mengutip pepatah bangsa Persia; "Tak usah bersedih dikarenakan tak mampu membeli sepatu, lihatlah mereka yang tak memiliki kaki."

    Menyambut tibanya lebaran Idul Fitri 1437 H, semoga ibadah puasa yang telah kita jalankan sebagai umat Islam satu bulan penuh ini, menjadikan tiap pribadi umat Islam benar-benar memperoleh pelajaran berharga dari ibadah tersebut; makin mempertebal rasa empati dan simpati terhadap kaum mustadh'afin (rakyat kecil yang miskin).

    Tidak menjadikan Idul Fitri yang bermakna hari kemenangan melawan hawa nafsu; identik dengan busana baru, makanan yang serba lezat dan mahal, serta kebutuhan lainnya yang serba baru. Jika ini masih melekat dan identik dengan suasana Idul Fitri, maka pelajaran yang dijalankan selama sebulan penuh itu telah gagal, hari kemenangan dinodai oleh pamer hawa nafsu dalam bentuk lain.

    Tujuan dari ibadah puasa itu sendiri adalah untuk mengekang seluruh hawa nafsu, sebagaimana dikatakan Rasul SAW; "perang melawan hawa nafsu itu lebih dahsyat daripada perang Badar." Kemudian yang tersurat dalam Alqur'an; puasa bertujuan agar menjadikan seseorang yang beriman menjadi takwa. Dan ayat tentang kewajiban menjalankan ibadah puasa ini memiliki korelasi dengan ayat Alqur'an lainnya; "sesungguhnya yang paling mulia di sisiKu adalah orang yang takwa. Jadi terdapat kondisi yang saling berkaitan antara mengekang hawa nafsu, takwa, dan mulia.

    Ibadah puasa tersambung dengan ibadah wajib lainnya, yakni zakat. Selama 11 bulan mengumbar berbagai nafsu, tak menutup kemungkinan secara sengaja atau tidak sengaja pernah merampas dan mengambil hak-hak orang lain. Sehingga dengan zakat lah semuanya dibersihkan. Inilah pelajaran sosialisme dalam Islam, dimana antara kaum Mustakbirin berbagi kepada kaum Mustadh'afin.

    Semoga kita semua kembali fitrah usai menjalankan ibadah puasa dan mengeluarkan zakat. Makin memiliki rasa empati dan simpati yang semakin melekat setelah selama 11 bulan terkikis oleh berbagai hawa nafsu.

    Selamat merayakan Idul Fitri 1437 H, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...