[ADV] Pelatihan Pembuatan Pupuk Non Organik - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 08 Juli 2016

    [ADV] Pelatihan Pembuatan Pupuk Non Organik

    Petani dan Peternak di kawasan Desa Karang Mulya Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu mengikuti Pelatihan Integrated Ecofarming (PIE), yang lebih dikenal dengan istilah sistem pertanian yang berwawasan lingkungan yang lebih menekankan cara pembuatan sekaligus pemanfaatan pupuk organik Formula MA-11 yang bersifat non komersil. 
     
    Pelatihan tersebut diikuti setidaknya 30 orang, digelar menyusul adanya kerjasama antara pihak Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Propinsi Kalsel dengan Pemkab Tanah Bumbu dalam hal peningkatan produksi sektor pertanian dan peternakan di daerah melalui program pengembangan klaster padi unggul dan produksi pakan ternak, berlangsung dari tanggal 21 hingga 24 Juni 2016.

    Tujuan dari pelatihan dimaksudkan untuk mengajak para petani dan peternak di daerah agar lebih memiliki semangat bercocok tanam dan beternak secara organik. Dengan sistem pertanian seperti ini diharapkan mampu mendorong peningkatan hasil produksi dan mempertahankan kelangsungan sektor pertanian dan peternakan di Tanah Bumbu.


    Kabag Perekonomian Setkab Tanah Bumbu, Suhartoyo, yang memprakarsai pelatihan tersebut mengungkapkan jika para petani menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia secara terus menerus dikuatirkan dapat semakin mengurangi kualitas tingkat kesuburan tanah sehingga hasil produksi petani kurang optimal.

    "Oleh sebab itu penggunaan bahan kimia di lahan pertanian harus dikurangi dan diganti menggunakan pupuk dan obat-obatan organik,” ujar Suhartoyo. 

    Adapun Konsultan PUMKM Bank Indonesia Kantor pembantu Wilayah Propinsi Kalsel, Untung Torang, mengungkapkan Kerjasama Klaster Padi Unggul dengan pihak Pemkab Tanah Bumbu akan berlangsung selama 3 tahun, dan sudah kerjasama periode kedua.

    Pelatihan yang diberikan kepada para petani dan peternak adalah berupa teknis pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak baik pupuk cair maupun pupuk padat, cara membuat pakan ternak dari limbah pertanian seperti jerami padi dan pelepah sawit, serta pelatihan cara pembuatan MA-11 yang merupakan bakteri perombak yang diperlukan untuk memfermentasi pupuk maupun pakan ternak.

    "Formula MA-11 ini selain dapat digunakan untuk membuat pupuk padat, juga dapat menghasilkan pupuk cair. Bahkan juga dapat digunakan untuk membuat pakan ternak, pestisida, insektisida, fungisida organik, pakan ikan, biofuel, dan biogas," ungkap Nugroho Widiasmadi, seorang Narasumber Pelatihan yang juga Penemu Formula MA-11.

    Ditambahkannya, para petani dan peternak diajarkan supaya bisa memproduksi sendiri  formula MA-11, tapi tetap dalam pengawasan dan digunakan untuk kalangan sendiri dan tidak boleh diperjualbelikan, hal ini agar kualitas produk tetap terjaga.

    Inilah Program “Gerakan Total Organik”, dilaksanakan di seluruh Indonesia. Daerah yang lebih dulu menerapkan program ini telah memberikan bukti bertani dan beternak secara organik dapat mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan non organik, hasil yang hampir 2 kali lipat. (Adv/Rel)


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...