"Kami kada hakun amun sampai jadi pengemis di kampung halaman kami saurang. Amun kaina ada musibah alam, nang lain kawa bulik ka kampungnya saurang, ka Jawa, ka Sumatera, dan lain-lain, tapi kami nang cagar hidup mati disini. Kada hakun kami amun dijadiakan jajakan haja."
Yang maksudnya; kami tidak mau sampai jadi pengemis di kampung halaman kami sendiri. Jika nanti terjadi musibah alam, yang lain bisa pulang ke kampungnya sendiri; ke Jawa, ke Sumatera, dan lainnya, tapi kami yang bakal hidup mati disini. Tak mau kami cuma dijadikan pijakan saja.
Itulah alasan dari Bahriannoor, dari LSM FKAB Satui bersama puluhan anggotanya mendatangi pihak PT Sarana Prima Gemilang (SPG) mempertanyakan perihak final test berupa psikotes yang menentukan seorang calon karyawan diterima atau ditolak. Pihak LSM FKAB Satui menghendaki PT SPG agar mengutamakan warga asli setempat sebagai karyawan yang diutamakan diterima. (Barlis)
Yang maksudnya; kami tidak mau sampai jadi pengemis di kampung halaman kami sendiri. Jika nanti terjadi musibah alam, yang lain bisa pulang ke kampungnya sendiri; ke Jawa, ke Sumatera, dan lainnya, tapi kami yang bakal hidup mati disini. Tak mau kami cuma dijadikan pijakan saja.
Itulah alasan dari Bahriannoor, dari LSM FKAB Satui bersama puluhan anggotanya mendatangi pihak PT Sarana Prima Gemilang (SPG) mempertanyakan perihak final test berupa psikotes yang menentukan seorang calon karyawan diterima atau ditolak. Pihak LSM FKAB Satui menghendaki PT SPG agar mengutamakan warga asli setempat sebagai karyawan yang diutamakan diterima. (Barlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.