Transaksi BBM Ilegal Marak di Bantaran Sungai satui, Mana Aparat ? - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Rabu, 06 Mei 2015

    Transaksi BBM Ilegal Marak di Bantaran Sungai satui, Mana Aparat ?

    TANAH BUMBU,
    Jurnalisia Puluhan kapal tarik (tugboat) di kawasan Desa Satui Timur dan Satui Barat Kecamatan Satui, ternyata selama ini merupakan tempat transaksi BBM ilegal jenis Solar.
    Kru Media ini sudah untuk yang kedua kalinya memantau kegiatan bisnis BBM ilegal tersebut, Rabu (06/5/15).

    BBM jenis Solar yang bisa dipastikan dari proses kepemilikan ilegal itu dijual kepada pemilik kapal (tugboat) oleh supir mobil tanki baik yang berada di Satui maupun yang datang dari Batulicin, bahkan ada yang dari Banjarmasin. Mobil-mobil tangki tersebut berkapasitas bermacam-macam dari 5.000 liter hingga 10.000 liter.

    Yamani (70), seorang Tokoh Warga setempat mengungkapkan, keberadaan para Pelangsir berikut kegiatan ilegal itu sudah berlangsung lama, hampir mencapai 5 tahunan lebih. Selain itu menurutnya terdapat pula kegiatan yang dilakukan Anak Buah Kapal (ABK) seperti sabung Ayam dan minum-minuman keras.
    "Kami selaku warga disini sangat terganggu. Dan kami selaku penduduk disini tak memperoleh apapun dari kegiatan bisnis ilegal tersebut," ujar Yamani. 
    Dan Yamani juga menyayangkan pihak Kepolisian setempat seolah tutup mata terhadap adanya kegiatan tersebut.
    Ditambahkannya, mobil-mobil tanki itu menumpahkan BBM jenis Solar ke tugboat, kemudian dijual lagi oleh ABK ke para Pelangsir lokal mulai dari Pelangsir bersepeda motor sampai yang menggunakan mobil pick up, dan perahu motor yang kesemuanya berisi jeriken rata-rata isi 25 liter.      
    Amannya kegiatan transaksi BBM ilegal itu menurut Yamani dikarenakan adanya keterlibatan oknum aparat keamanan yang juga ikut berbisnis.
    "Bukan hanya itu yang meresahkan. Kami juga takut akibat puluhan tugboat yang bersandar membuat bantaran sungai yang merupakan jalan umum bagi kami mulai
    perlahan mengalami kelongsoran akibat gelombang kapal-kapal yang keluar masuk, bahkan hampir menutup jalur lalulintas untuk perahu motor," kata Yamani mengakhiri percakapan dengan Kru Media ini. (Herry)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...