KOTABARU,
Ratusan mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Kotabaru berunjukrasa dengan melakukan long march berjalan kaki ke gedung DPRD Kotabaru, Senin (13/4/15).
Para pengunjukrasa menuju gedung DPRD Kotabaru sambil berorasi menyuarakan beberapa tuntutan terkait kebijakan Politeknik yang dianggap merugikan para mahasiswa dan mahasiswi, serta adanya dugaan penyalahgunaan dana oleh pihak Pengelola Politeknik.
Dalam unjukrasa tersebut para mahasiswa dan mahasiswi didampingi oleh Ormas bernama Lembaga Pemantau, Penyelidik dan Pemberantas Korupsi (LP3K) yang diketuai oleh Hardiyandi, SH atau Bang Tungku.
Para pengunjukrasa menuju gedung DPRD Kotabaru sambil berorasi menyuarakan beberapa tuntutan terkait kebijakan Politeknik yang dianggap merugikan para mahasiswa dan mahasiswi, serta adanya dugaan penyalahgunaan dana oleh pihak Pengelola Politeknik.
Dalam unjukrasa tersebut para mahasiswa dan mahasiswi didampingi oleh Ormas bernama Lembaga Pemantau, Penyelidik dan Pemberantas Korupsi (LP3K) yang diketuai oleh Hardiyandi, SH atau Bang Tungku.
Di halaman gedung DPRD Kotabaru para pengunjukrasa sudah ditunggu dan disambut oleh Ketua DPRD Kotabaru, Hj. Alfisah berserta para Anggotanya, Bupati Kotabaru, Irhami Ridjani Rais serta para Pejabat terkait.
Puluhan personel dari Polres Kotabaru dikerahkan untuk mengawal dan berjaga-jaga di sekitar para pengunjukrasa, untunglah unjukrasa berlangsung aman.
Bupati Kotabaru dalam menyambut para pengunjukrasa menyampaikan, mengapresiasi apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa dan mahasiswi, dan berjanji akan menindak lanjutinya.
"Perlu dilakukan evaluasi sampai dimana kebenarannya. Nanti akan dirundingkan dengan mempertemukan beberapa pihak yang terkait," ujar Bupati.
Adapun Ketua DPRD Kotabaru mengatakan, pihaknya wajib menyikapi masalah tersebut, hanya saja mesti melalui mekanisme.
Diantara tuntutan para mahasiswa dan mahasiswi adalah meminta agar internal Politeknik diaudit oleh lembaga independen. Kemudian restrukturisasi Politeknik dan Yayasan Pengelolanya. Dan mereka menyatakan Politeknik adalah milik Pemerintah Daerah bukan milik kelompok. (Wan)
Puluhan personel dari Polres Kotabaru dikerahkan untuk mengawal dan berjaga-jaga di sekitar para pengunjukrasa, untunglah unjukrasa berlangsung aman.
Bupati Kotabaru dalam menyambut para pengunjukrasa menyampaikan, mengapresiasi apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa dan mahasiswi, dan berjanji akan menindak lanjutinya.
"Perlu dilakukan evaluasi sampai dimana kebenarannya. Nanti akan dirundingkan dengan mempertemukan beberapa pihak yang terkait," ujar Bupati.
Adapun Ketua DPRD Kotabaru mengatakan, pihaknya wajib menyikapi masalah tersebut, hanya saja mesti melalui mekanisme.
Diantara tuntutan para mahasiswa dan mahasiswi adalah meminta agar internal Politeknik diaudit oleh lembaga independen. Kemudian restrukturisasi Politeknik dan Yayasan Pengelolanya. Dan mereka menyatakan Politeknik adalah milik Pemerintah Daerah bukan milik kelompok. (Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.