-Kesannya Pemkab Kotabaru Buang-buang Duit
KOTABARU,
Bangunan beton itu berdiri di tepi jalan trans kalimantan Kalsel-Kaltim dengan kondisi menyedihkan. Sudah beberapa tahun terkhir selesai dibangun, namun tak difungsikan sesuai kegunaannya.
"Seingat saya sudah sekira 3 tahunan bangunan tersebut selesai dibangun," ujar Fendi, warga Desa Sengayam Kecamatan Pamukan Barat, sambil menunjuk ke arah bangunan.
Pagar bangunan sudah sebagian besar tertutup oleh tanaman yang merambat. Halaman dalam bangunan ditumbuhi tanaman perdu yang cukup tinggi; setinggi 2 kali orang dewasa. Kondisi bangunan pun tampak seperti 'rumah hantu' karena dikelilingi oleh rimbunnya tanaman di sekitarnya.
"Itu bangunan diperuntukkan bagi para pedagang; pasar, namun tak pernah difungsikan, padahal kami sebagai warga disini sejak awal berharap bisa menggunakan bangunan tersebut," ungkap Ahmad, warga Sengayam lainnya.
Menurut penuturan warga setempat, mereka mulanya sangat antusias saat Pemkab setempat membangunkan lokasi pasar untuk daerah mereka. Namun harapan itu pun turut lenyap setelah bangunan dibiarkan tak digunakan.
"Dengan adanya bangunan pasar kami berharap daerah ini setidaknya bisa lebih berkembang secara ekonomi. Selama ini warga disini lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi ke wilayah Kabupaten Paser Kaltim," kata warga lainnya.
Ditambahkan warga, menurut yang mereka ketahui; bangunan pasar itu direncanakan 3 lokal. 1 lokal sudah terbangun, namun belum juga difungsikan selama bertahun-tahun. Setidaknya menurut mereka pula sambil menunggu pembangunan penambahan lokal lainnya, lokal yang sudah ternagun itu digunakan bukan dibiarkan tanpa fungsi.
"Membangun pasar itu kan duitnya ridak sedikit, jadi kesannya seperti buang-buang duit rakyat saja," ujar Idah, warga Desa Mayangsari yang bertetangga dengan Desa Sengayam. (JCO)
KOTABARU,
Bangunan beton itu berdiri di tepi jalan trans kalimantan Kalsel-Kaltim dengan kondisi menyedihkan. Sudah beberapa tahun terkhir selesai dibangun, namun tak difungsikan sesuai kegunaannya.
"Seingat saya sudah sekira 3 tahunan bangunan tersebut selesai dibangun," ujar Fendi, warga Desa Sengayam Kecamatan Pamukan Barat, sambil menunjuk ke arah bangunan.
Pagar bangunan sudah sebagian besar tertutup oleh tanaman yang merambat. Halaman dalam bangunan ditumbuhi tanaman perdu yang cukup tinggi; setinggi 2 kali orang dewasa. Kondisi bangunan pun tampak seperti 'rumah hantu' karena dikelilingi oleh rimbunnya tanaman di sekitarnya.
"Itu bangunan diperuntukkan bagi para pedagang; pasar, namun tak pernah difungsikan, padahal kami sebagai warga disini sejak awal berharap bisa menggunakan bangunan tersebut," ungkap Ahmad, warga Sengayam lainnya.
Menurut penuturan warga setempat, mereka mulanya sangat antusias saat Pemkab setempat membangunkan lokasi pasar untuk daerah mereka. Namun harapan itu pun turut lenyap setelah bangunan dibiarkan tak digunakan.
"Dengan adanya bangunan pasar kami berharap daerah ini setidaknya bisa lebih berkembang secara ekonomi. Selama ini warga disini lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi ke wilayah Kabupaten Paser Kaltim," kata warga lainnya.
Ditambahkan warga, menurut yang mereka ketahui; bangunan pasar itu direncanakan 3 lokal. 1 lokal sudah terbangun, namun belum juga difungsikan selama bertahun-tahun. Setidaknya menurut mereka pula sambil menunggu pembangunan penambahan lokal lainnya, lokal yang sudah ternagun itu digunakan bukan dibiarkan tanpa fungsi.
"Membangun pasar itu kan duitnya ridak sedikit, jadi kesannya seperti buang-buang duit rakyat saja," ujar Idah, warga Desa Mayangsari yang bertetangga dengan Desa Sengayam. (JCO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.