TANAH BUMBU, Terhitung hingga akhir tahun 2014 Pemkab Tanah Bumbu telah berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian sebesar 101.747 ton berupa Gabah Kering Giling (GKG).
“Jumlah ini lebih besar dibandingkan hasil produksi padi tahun 2013 yang hanya mencapai 86.334 ton Gabah Kering Giling,” Kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanpanak), Abdul Karim di Batulicin belum lama tadi.
Meningkatnya hasil produksi tambahnya, tidak lepas dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong masyarakat petani agar mereka lebih bersemangat untuk menggarap lahan sekaligus menerapkan sistem tanam dua kali setiap tahunya.
Hal ini juga didukung dengan banyaknya penyaluran bantuan oleh pemerintah daerah kepada para petani berupa Alat-alat Mesin Pertanian (Alsintan), upaya pendampingan melalui tenaga penyuluh di lapangan, dan adanya Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) serta Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang semuanya itu bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi padi di Tanah Bumbu.
Tahun ini pemerintah daerah kata Abdul Karim, akan kembali menargetkan hasil produksi padi sebesar 130.950 ton GKG dengan target luas tanam 30.000 Hektar. Target tersebut dipastikan akan mudah tercapai mengingat hasil evaluasi selama 2 tahun terakhir jumlah produksi padi di Tanah Bumbu terus mengalami peningkatan.
Demi mencapai program tersebut jelas Abdul Karim, pihak Distanpanak juga mulai memprogramkan berbagai kegiatan kerjasama dengan jajaran TNI di bidang ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan tidur, termasuk pembuatan siring usaha tani, penyaluran bantuan mesin perontok padi, mesin penanam padi, mesin pemanen padi, dan bantuan pompa air untuk mempermudah kinerja petani.
Secara terpisah Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming menyatakan, banyak program penyaluran bantuan pada sektor pertanian adalah wujud keseriusan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani di daerah. Upaya ini sekaligus diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap program swasembada pangan secara nasional 3 tahun yang akan datang.
“Sehingga kehidupan petani di daerah lebih sejahtera dan target swasembada pangan secara nasional sekaligus bisa terpenuhi,” katanya. (relhum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.