KOTABARU, Pemkab Kotabaru dituding kurang maksimal membina petani di Desa Teluk Masjid Kecamatan Pulau Laut Timur Kotabaru.
Hal itu diungkapkan warga petani setempat melalui M. Yunadi, Rabu (04/02/15).
Menurut M. Yunadi, selama ini mereka hanya mengandalkan biaya sendiri mulai penanaman, panen,bmembawa ke pabrik, sampai penjualan.
"Semua kami lakukan sendiri," ungkapnya.
Padahal kata M. Yunadi, terdapat Petugas Penyuluh Pertanian (PPL), dan pabrik menggilingan padi pun ada, namun keberadaannya tidak mereka rasakan.
Padahal kata M. Yunadi, terdapat Petugas Penyuluh Pertanian (PPL), dan pabrik menggilingan padi pun ada, namun keberadaannya tidak mereka rasakan.
"PPL ada, pabrik ada, tapi tidak kami rasakan keberadaannya, terutama pabrik penggilingan padi, kami tidak pernah menggunakannya," ucapnya.
Ditambahkannya, pihak-pihak terkait seperti; Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Bulog, perlu memperhatikan bagaimana pengolahan lahan, peningkatkan hasil produksi dan pemasarannya.
"Jangan sampai petani terbebani, padi yang dihasilkan melimpah, tapi pemasarannya sulit, perlu menumbuhkan semangat petani," ujarnya.
AH Nasution, petani lainnya mengungkapkan, "kami disini tidak merasakan pembinaan dari Pemerintah Setempat. Sementara ini kami menggarap sawah dengan cara tradisional. Untuk membeli pupuk dan operasional pun menggunakan biaya sendiri," bebernya.
Meskipun tanpa pembinaan dari pemerintah setempat tambah Nasution, mereka bisa panen 1 sampaid kali setahun. Kalau ada pembinaan maksimal kemungkinan hasil panen akan meningkat, bisa sampai 3 kali panen setahun. (Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.