KOTABARU, Puluhan tahun di kegelapan malam, seperti desa hantu.
Itulah gambaran singkat beberapa desa di wilayah Kecamatan Pamukan Selatan. Selain itu pada malam hari juga rawan tindak kejahatan dikarenakan tak adanya penerangan.
Tiang-tiang listrik yang terpancang di tepi jalan yang melewati beberapa desa berikut kabel-kabelnya; hanyalah jadi hiasan bisu sejak puluhan tahun lalu sejak pemerintahan Orde Baru.
"Andai saja masih pemerintahan pak Harto, kemungkinan listrik di desa kami sudah menyala," ujar Ny. Hari Santoso, warga Desa Sakalimau seolah menerawang membayangkan wajah Mendiang Soeharto, Mantan Presiden RI di masa Orba.
Warga lainnya menuturkan, untuk bisa menikmati listrik, mereka pun mengumpulkan uang untuk membeli perangkat generator pembangkit listrik (genset). Dan tak setiap warga tentunya yang bisa membeli perangkat genset tersebut. Meskipun tak sedikit warga yang mampu membeli perangkat genset, tetap kesulitan membeli BBM untuk bisa menyalakan perangkat.
"Harga bensin disini Rp 10 ribu per liter, sudah turun harga, sebelumnya Rp 12 ribu. Biasanya saya mengisi bensin 2 liter, bisa untuk menyalakan listrik dari sebelum maghrib hingga jam 21.30," ungkap seorang warga yang mengaku menyalakan listrik untuk bisa menonton televisi.
Ditambahkan warga lainnya, janji-janji terkait nyala listrik ini sempat dilontarkan oleh seorang Calon Bupati Kotabaru yang kini sedang menjabat, namun janji tersebut tak kunjung ditepati.
"Yang kami perlukan disini adalah jalan yang bagus, saluran air bersih, dan listrik menyala," harap Pakde Noto yang sudah tinggal di Desa Sakalimau sejak 1986 sebagai transmigran dari Pulau Jawa. (JCO)
Itulah gambaran singkat beberapa desa di wilayah Kecamatan Pamukan Selatan. Selain itu pada malam hari juga rawan tindak kejahatan dikarenakan tak adanya penerangan.
Tiang-tiang listrik yang terpancang di tepi jalan yang melewati beberapa desa berikut kabel-kabelnya; hanyalah jadi hiasan bisu sejak puluhan tahun lalu sejak pemerintahan Orde Baru.
"Andai saja masih pemerintahan pak Harto, kemungkinan listrik di desa kami sudah menyala," ujar Ny. Hari Santoso, warga Desa Sakalimau seolah menerawang membayangkan wajah Mendiang Soeharto, Mantan Presiden RI di masa Orba.
Warga lainnya menuturkan, untuk bisa menikmati listrik, mereka pun mengumpulkan uang untuk membeli perangkat generator pembangkit listrik (genset). Dan tak setiap warga tentunya yang bisa membeli perangkat genset tersebut. Meskipun tak sedikit warga yang mampu membeli perangkat genset, tetap kesulitan membeli BBM untuk bisa menyalakan perangkat.
"Harga bensin disini Rp 10 ribu per liter, sudah turun harga, sebelumnya Rp 12 ribu. Biasanya saya mengisi bensin 2 liter, bisa untuk menyalakan listrik dari sebelum maghrib hingga jam 21.30," ungkap seorang warga yang mengaku menyalakan listrik untuk bisa menonton televisi.
Ditambahkan warga lainnya, janji-janji terkait nyala listrik ini sempat dilontarkan oleh seorang Calon Bupati Kotabaru yang kini sedang menjabat, namun janji tersebut tak kunjung ditepati.
"Yang kami perlukan disini adalah jalan yang bagus, saluran air bersih, dan listrik menyala," harap Pakde Noto yang sudah tinggal di Desa Sakalimau sejak 1986 sebagai transmigran dari Pulau Jawa. (JCO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.