Keterlaluan, PT BCS Anggap Sepi Pengunjukrasa - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 27 Februari 2015

    Keterlaluan, PT BCS Anggap Sepi Pengunjukrasa

    KOTABARU, Tak ada satu pun petinggi perusahaan yang mendatangi dan menghadapi para pengunjukrasa yang menutup jalan angkutan (hauling) PT. Bahari Cakrawala Sebuku (BCS) di Desa Sekapung Kecamatan Pulau Sebuku, Kamis (26/2/15).

    Puluhan warga desa yang dikoordinir oleh 2 Organisasi Massa (Ormas) dari Marginal Care dan Kelapa Mas 18, memblokade dan menutup jalan angkutan batubara milik PT. BCS. Mereka membentangkan tali tambang selebar jalan, sehingga kegiatan pengangkutan oleh pihak perusahaan terhenti hari itu.

    Puluhan Aparat Keamanan dari Polres Kotabaru, beberapa anggota TNI berada di sekitar para pengunjukrasa sebagai antisipasi berbagai kemungkinan yang tak diinginkan.

    Hanya saja unjuikrasa yang menuntut lahan milik Mendiang Andi Burhan yang diketahui digunakan untuk badan jalan angkutan, serta mempertanyakan kucuran dana Community Social Responsibility (CSR) itu berlangsung tertib dan aman. Unjukrasa dimulai sekira jam 09.00 lewat WITa, berlangsung sekira hampir 2 jam.

    Pihak PT. BCS tampaknya hanya mempercayakan adanya unjukrasa tersebut ke para Aparat Keamanan. Hal itu dikarenakan tak ada seorang pun Petinggi Perusahaan yang datang ke lokasi unjukrasa.

    Karan, seorang Perwakilan warga menyatakan akan terus menutup jalan angkutan perusahaan jika tuntutan mereka atas lahan milik Mendiang Andi Burhan tak dipenuhi oleh pihak perusahaan, dikarenakan terkait lahan yang mereka tuntut itu sudah ada keputusan menang dari Pengadilan Tinggi Banjarmasin, namun pihak perusahaan melakukan Kasasi ke MA.

    "Mestinya lahan tersebut dalam keadaan status quo sambil menunggu putusan Kasasi dari MA. Tapi pihak perusahaan tetap tak juga mematuhi aturan. Ini bukan lagi masalah tuntutan materi, tap soal harga diri," tegas Karan.

    Adapun Tuntung Handoyo, ST dari Ormas Kelapa Mas 18 menyatakan, warga harus mempertanyakan kemana saja dana CSR yang dikucurkan oleh perusahaan, mesti ada transparansi jangan sampai dana CSR tersebut salah peruntukkan dan salah yang menerima. 

    Sebagian para pengunjukrasa membubarkan diri, sedangkan sebagian lainnya tetap bertahan di lokasi hingga mereka membuka blokade jalan pada sore harinya. (JCO)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...