H. Tajerian Noor |
Hal itu diungkapkan oleh pengusaha H. Tajerian Noor, saat mengunjungi tanah kelahiran ibunya, pekan lalu.
Kepada Kru Media ini, H. Tajerian Noor mengungkapkan, "sekian tahun PT. BCS dan PT. SILO di Pulau Sebuku, listrik di Desa Sekapung hanya menyala 4 jam setiap hari, sementara listrik di lokasi perusahaan nyala 24 jam. Listrik di Desa Sekapung itu menyala menggunakan biaya sendiri."
Ditambahkannya, kebutuhan listrik disana merupakan kebutuhan mendasar warga; untuk keperluan belajar anak-anak, dan lainnya.
H. Tajerian Noor yang kerap disapa Mas Boy ini juga mempertanyakan peran Pemkab setempat.
Ditambahkannya, kebutuhan listrik disana merupakan kebutuhan mendasar warga; untuk keperluan belajar anak-anak, dan lainnya.
H. Tajerian Noor yang kerap disapa Mas Boy ini juga mempertanyakan peran Pemkab setempat.
"Kalau Pemerintah Daerah tidak sanggup mengurusi keberadaan 2 perusahaan itu disana. Kami yang akan mengurusi, bilamana perlu mengusir mereka," tegas H. Tajerian Noor.
Ia dengan keras mengecam keberadaan perusahaan disana yang menurutnya sebaiknya diusir saja.
"Tidak usah ada perusahaan bila kecil sekali manfaatnya bagi masyarakat. Mana dana CD/CSR perusahaan itu ?" ujarnya mempertanyakan.
Sementara itu Asikin Ngile, SH dari LBH Saijaan mengatakan, dampak pertambangan itu kontekstual. Fakta lain ada orang yang mengambil manfaat dari keberadaan perusahaan disana meski tidak besar, secara kecil mungkin iya," ujarnya.
Harusnya lanjut Asikin, perusahaan wajib memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar.
Sementara itu Asikin Ngile, SH dari LBH Saijaan mengatakan, dampak pertambangan itu kontekstual. Fakta lain ada orang yang mengambil manfaat dari keberadaan perusahaan disana meski tidak besar, secara kecil mungkin iya," ujarnya.
Harusnya lanjut Asikin, perusahaan wajib memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar.
"Saya melihat kecil sekali kontribusi perusahaan kepada masyarakat disana. Harusnya listrik terpenuhi dan pendidikan nyaman. Dan semestinya Pemerintah setempat mengatur kontribusi perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat sekitar," pungkasnya. (Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.