"Di masa pandemi ini terlebih PPKM usaha jadi nyaris terhenti sama sekali, maka kebutuhan listrik pun tak banyak diperlukan terkecuali sekedar untuk penerangan," ungkap seorang pengusaha di Batulicin Tanah Bumbu, yang mengeluhkan tingginya bayar biaya beban ke PLN.Untuk itu ia pun mengajukan penurunan pasokan kebutuhan listrik atau daya listrik, dan mengganti meteran listrik dari sebelumnya yang pasca bayar menjadi meteran prabayar yang menggunakan pulsa.
Namun penggantian meteran tak bisa cepat dilakukan oleh pihak PLN Batulicin, menunggu sudah hampir 2 bulan sejak mengajukan tak juga meteran diganti.
"Kita ingin pelayanan yang cepat dan maksimal karena kita ini konsumen. Di masa pandemi ini karena usaha tak bisa berjalan normal maka kita pun perlu berhemat termasuk listrik. Semoga saja pihak PLN mau mengurangi pembayaran biaya beban," ujar pengusaha itu.
Ia pun mengutus seorang karyawannya untuk mengurus pengurangan pasokan listrik dan penggantian meteran ke PLN Batulicin, Senin (23/08/21), dan harapan dapat pengurangan pembayaran biaya beban dipenuhi pihak PLN Batulicin.
"Biasanya kami bayar biaya beban Rp 1.050.000, kali ini cuma Rp 500.000, mungkin ada subsidi dari PLN," ungkap Erwin yang disuruh Bos-nya mengurus penggantian dan pembayaran ke PLN Batulicin.
Meski demikian menurut Erwin pula, terkait penggantian meteran listrik baru bisa dilakukan pada minggu depan karena sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh pihak perusahaan pemonopoli listrik itu. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.